Sabtu, 31 Januari 2009

not my self (PART I)

Namanya Iskandar, orangnya simple dan keren. Mukanya ganteng (menurut orang-orang yang sering berpapasan sama dia). Orang yang ditembak jadi pacarnya pasti langsung punya sayap dan terbang ke langit (wuih...lebai banget,tapi kalau digambarkan memang gitu).Jangankan ditembak,baru dibidik aja udah senengnya minta ampun. Tapi itu bagi orang lain,bagi aku nggak. Bagi aku dia biasa saja. Orang-orang memanggilnya Andaru,karena kalau namanya Iskandar kesannya kayak bapak-bapak. Terlebih nama wali kelas kami pak Iskandar,makin pas deh nama Andaru buat dia. Dia sempat menyangkal pas orang-orang sepakat manggil dia “Andaru”. “Kenapa ga manggil gue Skandar Keynes aja?muka gue kan setara sama muka Skandar keynes!!” sangkal Iskandar.Saat itu memang film Narnia sedang marak-maraknya. “Muka lo lebih mirip jempol kakinya!” Ujar Aryo.Sadis.
Selain Andaru,aku juga lumayan terkenal. Orang bilang aku manis dan pintar. Juga baik. Memang iya ya?Aku nggak sadar.Tapi bodo amat,aku tetaplah Luna. Luna yang selalu menjalani hari-harinya dengan normal. Tanpa cacat sedikitpun. Hari itu adalah hari yang sulit untuk kulupakan. Dan aku tak pernah berniat untuk melupakannya. Ulang tahunku yang ke 16. Teman-teman lebih ganas menjahiliku daripada ulang tahun sebelumnya. Saat mereka asyik-asyiknya menyiramku dengan air,aku melihat sosoknya. Ya,sosok Andaru. Ia menyebut namaku dengan volume yang cukup tinggi. Ya,mungkin setara dengan gedung pencakar langit. “Lunaaaaa.....!!!” Ia mengulangi namaku. Aku keluar dari keramaian teman-temanku dan menghampirinya. “Kenapa Dar?” Tanyaku lembut. Entah kenapa,aku reflect melembutkan suaraku. “Mmm..Luna,slamat ultah ya..” ujar Andaru datar. “Selamat Ultah?” Tanyaku. Kata-katanya aneh banget. Nggak runtut. “Maksud gue Selamat ulang tahun.” Ujar Andaru lebih jelas sambil menjabat tanganku. “Oh iya!Thank’s ya Andaru,ternyata lo inget ulang tahun gue,padahal ngobrol juga baru sekali,itupun habis rapat OSIS” Ujar ku panjang lebar memecahkan suasana menyebalkan ini.”Err...Luna...anu..itu...duh gimana ya?” Tanya Andaru gugup. “Kenapa?” Tanyaku penasaran. “Mm..Luna...”Ucapannya terhenti saat aku menatap matanya. “Kenapa Dar??Jawab dong pertanyaan gue.Kalo kelamaan gue keburu jenggotan nih!” ucapku tak sabaran.


(TO BE CONTINUED...)
BACA TERUS YA,JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR YA CING!

3 komentar:

  1. ADUH ADUH!!!

    SEORANG RAARA BIKIN CERITA CINTA???
    JAM BERAPA INI? SEBENTAR LGI KIAMAT YA??!

    Hwahaha, kok bisa sih, Ra, kepikiran bikin cerita ginian?
    Bagus juga sih, lebih berbobot daripada "novel"nya Alya yang udah kayak sinetron...

    Cuman lo sering salah spelling ato salah ketik.. Itu penting lho, kalo mau bikin sesuatu yang bagus... Dan, warna-warni buat paragrafnya gak pas.. Mestinya ganti warna pas paragraf baru aja, bukan ditengah-tengah paragraf, biar orang ngeliatnya nyaman, dan biar rapi juga!!!

    BalasHapus
  2. cie rara jangan-jangan ini cerita sebenarnya (lah?) hehehe ampun

    BalasHapus