Jumat, 22 Mei 2009

not my self (part VI~last part)

“Ok,dengerin aku ya. Kayaknya aku nggak bisa nerima hadiah dari kamu.Lagi.” Ujar ku memberanikan diri. Andaru kaget. Kotak bawaannya jatuh ke lantai. Ku pungut benda yang berceceran di lantai. Ternyata coklat kacang yang ku benci.
“Andaru,aku tau kamu pasti marah. Aku nggak papa kamu marahin. Kamu putusin sekalian juga nggak papa. Tapi bukan berarti aku benci kamu ya?Aku sayang banget sama kamu. Sumpah!Aku sayaaang banget sama kamu. Tapi,selama ini aku udah bohongin kamu. Kado-kado dari kamu tuh bukan aku banget. Aku,selama empat tahun ini bukan jadi diriku yang sebenarnya. Inget pas naik tornado? Sebenarnya aku takut banget sama ketinggian dan guncangan. Inget pas makan di restoran ‘Z’? aku nggak suka saladnya yang banyak air. Aku juga nggak suka rok rombeng. Maafin aku sayang. Tapi aku Cuma udah capek nyiksa diri sendiri terus.” Ujarku panjang lebar. Andaru pasti marah! Aku berani taruhan! Ternyata justru sebaliknya. Andaru menyentuh pipiku dengan lembut.
“Soal itu aku minta maaf,aku emang egois ya?Tapi kalo hadiah kali ini kamu tolak,aku nggak tau mau gimana lagi..” ujar Andaru pelan. Aku menangis. “Luna,aku nggak bakal mutusin kamu. Aku salut malah sama kamu. Hadiah kali ini bukan coklat kacang tau!Kamu nggak penasaran nih?” Tanya Andaru dengan sunggingan senyum menghiasi wajahnya. “Emang apa hadiahnya?” Tanyaku. Andaru menyeka air mataku dan langsung menggandengku menuju ruang tamu. Ada Papa,Mama dan Selly duduk di sofa. Aku dan Andaru juga duduk.
“Nak,kamu tau nggak tujuan Andari kali ini dateng ke rumah?” Tanya Mama. Aku menggeleng. Papa dan Selly nyegir. “Hahaha,kamu jangan kaget loh ya!!” Ujar papa. “Iya,kak Luna santai aja.” Ujar Selly.
“Aduh,Pa,to the point aja deh!” Ujar Mama sok gaul. “Oke..oke..ehem..gini loh Lun,kamu kan udah gede nih..jadi kayaknya Papa rasa udah saatnya kamu untuk keluar dari rumah ini.” Ujar Papa. “Hah!? Maksudnya aku diusir nih!!” Bentak ku. “Luna,dengerin Papa ngomong dulu dong.” Tegur Mama. “Ok. Maafin aku pa. Silahkan lanjutin omongannya.” Lanjutku. “Andaru mau ngelamar kamu.” Ujar Papa datar. Aku kaget. Jantungku sudah copot.
“Dan tadi kamu udah bilang hal-hal yang kamu benci. Oke,aku bakal hindarin itu semua dari kamu.” Ujar Andaru memecahkan kebisuannya sejak tadi. Aku memeluk Andaru. Andaru membalas pelukannku. Papa,Mama,Selly nyegir. Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi. Aku akan berumah tangga dengan orang yang ku sayangi.
Pelajaran yang ku dapatkan adalah,jadilah dirimu sendiri, Karena penampilan,perasaan,posisi,cara menjadi diri sendirilah cara yang terbaik dan jangan memaksakan diri dan menngubah sifat menjadi sifat orang lain demi orang lain terutama orang yang sangat kita sayangi. Jujurlah pada orang itu apabila kita merasa tidak enak. Aku yakin,bila kita menjadi diri kita sendiri,dan mau jujur apabila kita merasa tidak enak, pasti akan membuahkan hasil yang manis. Kalau kamu yang mengalami pengalaman sepertiku, pelajaran apa yang akan kamu dapatkan?





*thank's for lulu and alfira :D
oh ya,ini karyanya udah gue kirim loh ke redaksi majalah lewat email
doain semoga dimuat ya :D